otak membuntu

Menatap layar laptop berjam-jam sambil memikirkan kata yang tepat untuk di jalin dalam narasi,mulai membuat mata saya perih. Saat ini senut-senut kepala mulai menyerang, mungkin bukan hanya mata yang harus bekerja ekstra, putar otak dan pegal di pinggang karena terlalu lama duduk, tapi karena saya bingung harus bagaimana. Jujur saja, saya tidak memiliki banyak pengalaman dalam menulis. Padahal secara akademik saya mendapat predikat sarjana Komunikasi, Jurusan Jurnalistik pula, semua orang dengan cepat akan berpikir bahwa saya pasti bisa menulis.

"pelan-pelan", saya mencoba memantrai diri dengan kepercayaan diri, karena saya yakin, tidak ada yang tidak bisa dilakukan di dunia ini selama kita mau berusaha.
OK, kita coba lagi....


tik..tok..tik..tok..

hah, baru beberapa menit menatap microsoft excel, pelan pelan.. bahkan terlalu pelan.. dan berhentii..
hahahahhahhaahahhhahahaahhahaahha....
tampaknya meminum segelas air putih dapat sedikit membantu melancarkan aliran darah, yang mulai tersumbat.

tuiiiing, tuiiiiiing, tuiiiing,
tanda ada bbm masuk, mulailah utakitek utakitek bb mencari peralihan. ternyata sebuah pesan datang dari seorang teman nan jauh di pulau paling besar di indonesia, kalimantan. kaget juga nih membaca pesan ini.
mungkin telepati itu ada yah, saat saya sangat membutuhkan dukungan moril menghadapi penatnya menulis naskah, disaat yang bersamaan ada teman yang mengirimkan kata-kata bijak dari motivator Mario teguh. "mari kita melakukan yang mungkin kita lakukan hari ini, agar kita mencapai yang tadinya tidak mungkin"
baiklah, tidak ada lagi alasan mencari peralihan, kerjakan pelan-pelan.

saya menulis dulu yah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar