Alya Salasbila


Menghabiskan waktu di akhir tahun, memang paling mengasyikan bersama orang-orang terkasih. Seperti saya, menghabiskannya bersama keluarga tercinta di wisma kompas, Pacet. Lama terlarut dalam kesibukan membuat saya kurang memperhatikan mereka, ternyata sekarang banyak yang sudah berubah. Setahun rasanya begitu cepat terlewati, dan saya mungkin juga melewati berbagai moment penting di tahun lalu. Wajah-wajah itu pun sedikit mengalami perubahan, jika saya bercermin, saya pun akan menemukan perubahan itu. Tapi tetap senang, karena hati dan kebersamaan kami tidak akan pernah berubah.
Diantara hiruk pikuk kebersamaan, tampak wajah centil si Alya, sepupu saya yang masih kecil, tapi sudah ikut nimbrung di obrolan ibu-ibu. Dengan gayanya yang sok mengerti, dy mengunyak kacang mete sambil mendengarkan tante saya bercerita. Oke, kali ini saya harus akui, bahwa anak jaman sekarang mengalami pendewasaan dini, mungkin faktor media komunikasi, atau pergaulan masa kini yang mempercepat proses itu. Saya jadi penasaran dengan moment selama tahun lalu yang sudah dy lewati. Baik, kita rewind moment alya di blog kali ini.
Yang paling menarik perhatian saya adalah 3 kesialan yang dia alami.
Pertama, tepatnya april 2010, alya salsabila yang akrab dipanggil kaka alya ini ikut bersama ayah dan ibunya ke sebuah tempat makan di daerah  cisarua lembang, tempat makan dengan suasana alam yang memang sering dijadikan area refreshing keluarga kami. Selain makanannya yang patut diacungi jempol, suasana sekitarnya pun mampu membuat anak-anak seprti alya nyaman, karena dilengkapi dengan arena bermain anak, dan beberapa binatang peliharaan yang bisa dijadikan pemandangan seru. Binanatang yang paling menarik perhatian adalah monyet, karena sudah terbiasa makan ditempat tersebut, alya pun dengan bebas berlari kesana kemari termasuk bermain disekitar kandang monyet. Tidak disangka, keterbiasaan itu membuat orang dewasa lalai untuk memperhatikan gerak gerik bocah lincah itu. Alya yang melihat beberapa orang dewasa di sekeliling kandang monyet memberikan makanan pada sang monyet, membuatnya tergiur tuk memberikan makan juga, alya berlari dengan langkah kecilnya untuk mengambil makanan dari mejanya, dan kembali ke kandang monyet. Tidak bisa disalahkan, karena usianya yang masih balita sehingga tidak mengerti larangan yang terpampang dikandang monyet tersebut. “awas monyet galak, dilarang memberikan makanan”. Dengan polosnya, alya memasukkan tangannya ke dalam kandang dengan niat baik memberikan pada monyet yang tampaak lucu tersebut, dan haap.. bukan Cuma makanan yang dilahap si monyet, tapi juga jari telunjuk alya. “Aaaaaaaaaaaaaaa” teriakan dari bocah 4,5 tahun ini menggoncang semua perhatian semua pengunjung. Berkat gigitan sang monyet, untuk pertama kalinya alya harus disuntik rabies guna mencegah jikalau si monyet buas yang menggigitnya terinfeksi rabies.
Di awal desember 2010. Menjamurnya bersepeda ternyata juga menyerang keluarga kami. Om win, ayah alya juga turut berpartisipasi dengan membeli sepeda lipat. Sepeda lipat memang terlihat kecil, karena ukurannya yang sengaja di desain untuk dapat dibawa kemana saja, tetapi bukan berarti sepeda lipat dapat dikendarai oleh anak seusia alya yang notabenya masih belajar naik sepeda. Terakhir belajar sepeda pun, alya masih menggunakan sepeda anak , dengan 1 roda tambahan, baru beberapa hari roda tambahannya dilepas. Siang itu, alya yang ditemani pengasuhnya mencoba sepeda lipat tersebut. lagi-lagi kelalaian orang dewasa, mengantarkan alya pada kesialannya yang kedua, jatoh dari sepeda. Pendek cerita, anak itu harus mengalami luka luar cukup serius, seperti bonyok di pipi dan mata, benjol besar di jidat, codet ala batosai di pipi kanannya. Miris sih saat mendengarnya, tapi juga tidak habis pikir kenapa bisa terjadi.

Menjelang tahun baru, semua anak pasti merengek untuk mendapatkan kembang api, karena kemilaunya saat menyala memang selalu mengagumkan. Karena ingin menyenangkan anak, om pun membelikan aneka kembang api untuk mewarnai kemeriahan akhir tahun, dasar anak-anak, tahun belum berganti kembang api sudah diminta untuk dinyalakan. Hari itu, menjelang tidur, alya merengek untuk menyalakan kembang api. Dengan kostum tidur dia loncat kegirangan untuk memainkan kembang api. Lagi-lagi kelalaian orang dewasa, mengantarkan alya pada kesialannya ketiga. Kembang api yang indah menyala, memang semakin indah jika digantung, seperti hujan percikan api, hal itu yang mendorong alya menggantungkan kembang api yang sedang giat menyala, karena tidak ada yang mengawasi, bocah yang duduk di tk ini pun memasangkan kembang api itu sendiri. Tidak disangka, ujung kembang api yang merah menyala menempel pada tangan kanan alya, dan si api merah dengan cepat melahap piyama dan membakar tangan alya.
Ini semua menyentil saya untuk mengingatkan dan menghimbau semua orang dewasa yang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi anak-anak, agar tidak lalai menjaga anak-anak, karena kelincahan dan keceriannya bisa saja mengantarkannya pada celaka. Tap yang menakjubkan,  alya gembil menanggapi semua kesialannya sebagai proses belajar dan tetap belari ceria melewati hari dan kembali bersenang senang. Jadi banyak belajar juga nih dari bocah alya. Kiss and hugh for my sweety.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Happy New Year 2011

Rasanya semangat sedang berada di puncaknya, saat sadar tahun telah berganti. Tahun 2010 memiliki banyak arti dan kisah, serta pencapaian yang sangat berharga, tapi sedikit disayangkan karena saya tidak punya banyak dokumentasi. Memori otak tidak dapat sepenuhnya mengingat setiap moment yang terlewati, tapi nanti saya akan coba me-rewind kembali kejadian berharga di tahun lalu, dan merangkumnya dalam blog memori.


Saat ini, awal tahun 2011, banyak sekali resolusi yang ingin saya buat, hingga saya sendiri pun bingung untuk memulainya dari mana, lagi-lagi Bingung menghambat langkah saya. Mungkin benar kata seorang teman, kalau saya adalah seorang pemikir, karena setiap apa yang akan saya kerjakan, saya akan memikirkannya berulang kali untuk memastikan semuanya lancar, baru saya mengerjakannya. Hal ini (“Terlalu Pemikir”) menghambat setiap langkah saya, (itu pun menurut teman). Bahkan yang meresahkan, terkadang saya juga terganggu dengan memikirkan pendapat orang lain tentang diri saya. Baik, ini lagi-lagi menghambat setiap langkah saya.

Saya selalu mempercayai bahwa saya adalah seorang Perfectionist, sehingga saya menjadikan itu sebagai pembenaran atas sikap “Terlalu Pemikir” yang saya lakukan. Tapi imbas dari lingkaran setan “Terlalu Pemikir” adalah Bingung, Ragu, dan akhirnya tidak melakukan apapun. Padahal, jika ditelusuri kembali, apapun itu, pasti bisa dikerjakan dan dilakukan selama kita mau mencobanya, tapi itu semua tidak pernah terjadi karena saya tidak pernah memulainya.

Coba,  Belajar, Bisa à rute yang harus dilalui untuk sukses, tapi bagaimana mau mencapai sukses, kalau tahap ter-dasar, Coba saja tak pernah dilalui. Jadi malu sendiri saat mengingat betapa Pengecutnya diri.

“Terlalu Pemikir” menjadi point pertama dalam list introspeksi selama tahun 2010, dan artinya, telah dilahirkan point pertama pula dalam list resolusi 2011, menghilangkan sikap “Terlalu Pemikir.

Goal dari resolusi adalah sukses, maka saya mencoba mencari tau bagaimana sih kebiasaan orang sukses, karena dari merekalah kita bisa belajar banyak untuk menuju sukses. Usut punya usut melalui om google, ditemukan link yang mengulas 50 kebiasaan orang sukses, dan tampaknya ini patut untuk dicatat :

1. Carilah dan temukan kesempatan saat orang lain gagal menemukannya.
2. Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaranan bukannya kesulitan belaka.
3. Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.
4. Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.
5. Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.
6. Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.
7. Mereka jarang mengeluh.
8. Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.
9. Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.
10 .Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.
11. Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.
12. Mereka memiliki ambisi atau semangat.
13. Tahu benar apa yang diinginkan.
14. Mereka inovatif dan bukan plagiat.
15. Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.
16. Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.
17. Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.
18. Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.
19. Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.
20. Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.
21. Mereka tidakmenunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.
22. Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.
23. Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.
24. Mereka adalah komunikator yang handal.
25. Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.
26. Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.
27. Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.
28. Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.
29. Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.
30. Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.
31. Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.
32. Mereka juga murah hati dan baik hati.
33. Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.
34. Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.
35. Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.
36. Mereka rajin.
37. Ulet
38. Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.
39. Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.
40. Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.
41. Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.
42. Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.
43. Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.
44. Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.
45. Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.
46. Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.
47. Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.
48. Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.
49. Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.
50. Mereka melakukan pada yang mereka katakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

otak membuntu

Menatap layar laptop berjam-jam sambil memikirkan kata yang tepat untuk di jalin dalam narasi,mulai membuat mata saya perih. Saat ini senut-senut kepala mulai menyerang, mungkin bukan hanya mata yang harus bekerja ekstra, putar otak dan pegal di pinggang karena terlalu lama duduk, tapi karena saya bingung harus bagaimana. Jujur saja, saya tidak memiliki banyak pengalaman dalam menulis. Padahal secara akademik saya mendapat predikat sarjana Komunikasi, Jurusan Jurnalistik pula, semua orang dengan cepat akan berpikir bahwa saya pasti bisa menulis.

"pelan-pelan", saya mencoba memantrai diri dengan kepercayaan diri, karena saya yakin, tidak ada yang tidak bisa dilakukan di dunia ini selama kita mau berusaha.
OK, kita coba lagi....


tik..tok..tik..tok..

hah, baru beberapa menit menatap microsoft excel, pelan pelan.. bahkan terlalu pelan.. dan berhentii..
hahahahhahhaahahhhahahaahhahaahha....
tampaknya meminum segelas air putih dapat sedikit membantu melancarkan aliran darah, yang mulai tersumbat.

tuiiiing, tuiiiiiing, tuiiiing,
tanda ada bbm masuk, mulailah utakitek utakitek bb mencari peralihan. ternyata sebuah pesan datang dari seorang teman nan jauh di pulau paling besar di indonesia, kalimantan. kaget juga nih membaca pesan ini.
mungkin telepati itu ada yah, saat saya sangat membutuhkan dukungan moril menghadapi penatnya menulis naskah, disaat yang bersamaan ada teman yang mengirimkan kata-kata bijak dari motivator Mario teguh. "mari kita melakukan yang mungkin kita lakukan hari ini, agar kita mencapai yang tadinya tidak mungkin"
baiklah, tidak ada lagi alasan mencari peralihan, kerjakan pelan-pelan.

saya menulis dulu yah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

percobaan blogging

2 hari setelah ulang tahun saya, saya menyadari kalau saya tidak memiliki banyak dokumentasi hidup. Setiap hari 24 jam saya lalui, setiap minggu 7 hari saya lewati, dan setiap tahun, 300 sekian hari saya jalani, pastinya banyak hal yang terjadi di setiap hela nafas saya, tampaknya seru juga yah kalu mulai membaginya pada orang-orang terdekat. akhirnya hari ini, saya memutuskan untuk membuat sebuah blog.

walau saya tidak tahu pasti apa fungsi dan bagaimana menggunakannya, maklum say sangat gagap tekhnologi, tapi setidaknya mencoba.
baik, kita mulai membuat blo..

semangaat..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments